Jakarta, CNN Indonesia — Harga batu bara di bursa global naik 11,15 persen ke kisaran US$414 per ton pada Selasa (17/5). Kenaikan terjadi untuk kontrak pengiriman Mei 2022.
Berdasarkan ICE NewCastle tercatat harga batu bara untuk pengiriman Mei 2022 semula berada di kisaran US$402,5 per ton. Namun, harga merangkak naik hingga tembus level tertinggi US$414 per ton.
Sementara, harga batu bara untuk kontrak pengiriman Juni 2022 meningkat 21,9 persen dari US$377,75 menjadi US$400 per ton. Sedangkan, untuk kontrak pengiriman Juli 2022, harganya naik 16,25 persen dari US$360 menjadi US$380 per ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan kenaikan harga batu bara memang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Teranyar, harga batu bara naik sebesar 2,57 persen pada April 2022.
Hal ini membuat realisasi nilai ekspor batu bara meningkat pada bulan lalu. Tercatat, ekspor industri pertambangan melejit 18,58 persen menjadi US$6,41 miliar.
“Batu bara ini harganya meningkat, meski volumenya turun,” ujar Margo saat konferensi pers online, kemarin.
Kenaikan harga batu bara didorong oleh meningkatnya permintaan dunia sejalan dengan pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19. Hal ini sempat menimbulkan krisis energi di beberapa negara di dunia, seperti China dan negara-negara Eropa.
Harga batu bara kemudian semakin meningkat karena perang Rusia-Ukraina. Sebab, perang memberi dampak gangguan suplai energi ke beberapa negara di dunia.
(uli/sfr)