MARKET – mae, CNBC Indonesia | 12 June 2023 06:40
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara melonjak pekan lalu mengikuti kenaikan harga gas. Pergerakan harga batu bara pekan ini juga diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh harga gas.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (9/6/2023), harga batu bara kontrak dua bulan atau Juli di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 143,7 per ton. Harganya melemah 0,55%.
Kendati melemah pada Jumat pekan lalu, secara keseluruhan, harga batu bara melonjak 7,12% sepekan. Penguatan pekan lalu memutus tren negatif pasir hitam yang ambruk dalam tujuh pekan beruntun sebelumnya.
Penguatan sebesar 7,12% sepekan kemarin juga menjadi yang terbaik dalam 10 pekan terakhir atau sejak 24 Maret 2023.
Harga batu bara menguat setelah harga gas melonjak. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang 19% ke 32,05 euro per mega-watt hour (MWh) pada Jumat pelan lalu. Harganya juga melonjak 35,3% dalam sepekan.
Kenaikan harga gas dipicu oleh gangguan pasokan dari Norwegia serta berkurangnya produksi listrik dari tenaga angin pada pekan-pekan mendatang.
Gangguan pasokan dari Norwegia diperkirakan akan tetap berlanjut pekan ini sehingga harga gas masih bisa bertahan tinggi.
Terminal LNG Norwegia menunda jadwal operasional yang semula ditentukan pada 14 Juni karena perawatan yang belum selesai.
Harga gas alam sempat melonjak karena pasokan dari Amerika Serikat (AS) akan berkurang karena permintaan dari Asia melonjak menyusul suhu yang semakin panas.
Harga gas juga naik karena terminal LNG di Montoir, Prancis, akan tutup hingga 10 Juni sementara pengiriman gas dari Rusia melalui Black Sea ke Turki juga ditangguhkan hingga 13 Juni karena perawatan.
Kendati demikian, tren ini kemungkinan tidak akan selamanya. Kenaikan harga gas saat ini bukan merupakan pembalikan tren dari pelemahan ke penguatan tetapi hanya sementara.
“Ini (persoalan pasokan dari Norwegia) akan membuat pasokan gas ke Inggris berkurang hingga Minggu ini. Kami memperkirakan fundamental harga gas saat ini tidak menjustifikasi jika harga gas sudah terjadi pembalikan,” tutur analsi gas dari Reuters, Ulrich Weber.
Menyusul gangguan pasokan gas, banyak pembangkit yang kemudian beralih ke batu bara. Namun, permintaanya masih sangat rendah dibandingkan tahun lalu.
Pasokan yang memadai juga membuat harga batu bara di Eropa sulit melonjak.
Pasokan batu bara di Pelabuhan EMO Rotterdam mencapai 4,5 juta ton per 5 Juni lalu, lebih tinggi 800.0000 dibandingkan setahun lalu.
Stok di Pelabuhan ARA (Amsterdam, Rotterdam, dan Anstwerp) juga ada di level tertingginya sejak September 2022.
Karena tingginya pasokan, trader Eropa mengeskspor kembali 1 juta ton batu bara ke India dan Afrika utara.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcidonesia.com
(mae/mae)
Sumber: CNBC Indonesia