NEWS – Arrijal Rachman, CNBC Indonesia | 15 May 2024 14:25
Pudji mengatakan, batu bara, CPO, dan besi dan baja memang menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Hingga April 2024 porsi ekspor tiga komoditas itu mencapai 33,78% dari total ekspor non migas yang senilai US$ 18,27 miliar.
Total ekspor Indonesia sendiri pada April 2024 sebesar US$ 19,62 miliar, sedangkan impor hanya sebesar US$ US$ 16,06 miliar, sehingga surplus neraca perdagangan per April 2024 sebesar US$ 3,56 miliar.
Khusus untuk batu bara, nilai ekspornya mencapai US$ 2,61 miliar pada April 2024. Nilai ini naik 1,84% dari Maret 2024 yang sebesar US$ 2,56 miliar. Sementara itu, bila dibandingkan dengan Apri 2023 turun 18,26% menjadi US$ 3,23 miliar.
Foto: Kinerja Ekspor Komoditas Nonmigas Unggulan. (BPS
Kinerja Ekspor Komoditas Nonmigas Unggulan. (BPS |
CPO ekspornya senilai US$ 1,39 miliar pada April 2024 atau turun 10,49% dari Maret 2024 yang senilai US$ 1,56 miliar. Sedangkan dibanding April 2023 naik 0,91% karena saat itu nilai ekspornya hanya US$ 1,38 miliar.
Untuk besi dan baja nilainya US$ 2,17 miliar atau naik 1,91% bila dibandingkan dengan posisi Maret 2024 yang sebesar US$ 2,13 miliar. Dibanding April 2023 yang nilai ekspornya US$ 2,16 miliar, nilainya juga masih naik 0,22%.
“Jadi nilai ekspor batu bara serta besi dan baja meningkat secara bulanan sedangkan CPO beserta turunannya turun secara bulanan,” ucap Pudji.
(arm/mij)
Sumber: CNBC Indonesia