Dwi Agustiar | 05 Nov 24 | 08:03
Jakarta, IDN Times – Pembangunan ruas Tol Trans-Jawa membuat perjalanan antarkota menjadi lebih singkat dan menyenangkan.Namun ada yang menyebut melintasi jalan tol dalam jangka waktu yang lama berisiko memicu pecah ban yang bisa berakibat pada kecelakaan fatal.Sebab sebagian besar jalan tol Trans-Jawa dibuat dari beton atau rigid pavement. Gesekan ban dengan permukaan beton yang kasar dianggap bisa membuat ban panas hingga akhirnya meletus.Benarkah demikian?
- Jalan beton lebih cepat membuat ban aus
GM Sales Admin & Planning Departemen Training and Sales Sumi Rubber Indonesia Dunlop, Hendra Himawan, mengatakan permukaan kasar beton memang bisa membuat ban menjadi lebih cepat aus.“Kalau jalan itu keras dan permukaannya kasar, keausan lebih cepat,” kata Hendra seperti dikutip dari shopanddrive.Hendra mengatakan ban yang telah aus memang lebih rentan pecah dibandingkan ban yang masih tebal. Namun, Hendra melanjutkan, korelasi antara beton dengan ban pecah masih perlu diteliti.”Korelasi beton menyebabkan ban pecah itu saya tak bisa mengatakan benar atau salah, jadi perlu diteliti,” katanya. - Jalan beton bukan penyebab utama ban pecah
Sementara Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) dan ahli konstruksi ITB, Sony Susmana, mengatakan permukaan jalan yang kasar, seperti jalan tol, bukan penyebab utama pecahnya ban.”Jalan yang terbuat dari batu, aspal, rigid, block sama saja. Jadi enggak bisa bilang jalan mana yang tingkat kecelakaan tinggi, karena yang harus menyesuaikan itu kembali kepada pengemudi,” kata Sony. - Panas membuat ban pecah?
Praktisi di industri ban, Zulpata Zainal, mengatakan produsen ban telah memperhitungkan tingkat panas akibat gesekan ban dengan permukaan jalan. Sehingga panas yang timbul akibat pemakaian normal tidak akan membuat ban pecah mendadak.”Ban panas itu panasnya nggak tiba-tiba jadi panas lebih dari 100 (derajat Celsius). Enggak ada yang sampai meleleh, enggak ada yang sampai meledak,” kata Zupata.
Sumber: IDN Times