CNN Indonesia | Jumat, 08/01/2021 11:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut sektor energi memiliki banyak permasalahan atau tantangan baik saat ini maupun di masa depan. Itu ia sampaikan saat melantik Dewan Energi Nasional (DEN) pada Jumat (8/1) pagi.
Dia menyebut masalah muncul karena peningkatan permintaan yang tak seimbang dengan pasokan yang terbatas.
Menjadi masalah karena di saat produksi minyak turun. Padahal di sisi lain permintaannya terus meningkat.
“Ke depan, kita dihadapkan banyak tantangan, terutama adanya peningkatan energi namun dalam kapasitas pasokan energi terbatas,” ungkap Arifin.
Ia mengatakan masalah tersebut sudah dihadapi Indonesia saat ini. Ada sedikitnya tiga tantangan yang dihadapi yaitu impor Liquid Petrolium Gas (LPG), ekspor batu bara mengalami tekanan, dan integrasi infrastruktur gas dan listrik yang belum baik.
Untuk menghadapi tantang tersebut, ia menyebut pihaknya sedang menyusun beberapa strategi. Salah satunya, meningkatkan produksi crude dengan target 1 juta barel oil per day pada 2030 mendatang.
Strategi lain, meningkatkan kapasitas kilang BBM, mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, serta meningkatkan penggunaan kendaraan berbasis baterai.
“Juga mempercepat pemanfaatan pembangkit energi baru terbarukan, meningkatkan pembangunan jaringan gas (jargas), mendorong pemanfaatan kompor listrik, dan meningkatkan produksi dimethyl ether, metanol, dan pupuk dari emisi gas,” terangnya.
Arifin hari ini melantik 8 anggota Dewan Energi Nasional (DEN dari Pemangku Kepentingan (APK) Periode 2020-2025.
Pelantikan didasari Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 tahun 2020 tertanggal 20 Desember 2020, telah mengangkat 8 orang anggota dewan energi nasional dari pemangku kepentingan periode 2020-2025.
Mereka berasal dari kalangan akademisi, industri, konsumen, teknologi, dan lingkungan hidup. Berikut adalah daftar lengkapnya;
– Agus Puji Prasetyono
– Musri
– Satya Widya Yudha
– Herman Darnel Ibrahim
– Daryatmo Mardiyanto
– Eri Purnomohadi
– As Natio Lasman
– Yusra Khan
(wel/agt)